GoPaskah! Bible Study/PA dan Storytelling

Dalam seri GoPaskah! ini, kita akan dipandu Davida dan Bima untuk belajar tentang Paskah yang sejati. membahas pentingnya pemahaman yang benar tentang Paskah berdasarkan Alkitab. Sesi ini mengajak peserta untuk mendalami Paskah dengan metode studi Alkitab digital serta teknik storytelling yang efektif agar pesan Paskah dapat disampaikan dengan jelas dan kreatif kepada berbagai generasi, khususnya anak-anak.

Sesi 1: Studi Alkitab untuk Paskah

  1. Studi Alkitab sebagai Dasar Pemahaman Paskah
    Paskah bukan sekadar perayaan atau tradisi, tetapi memiliki makna teologis yang dalam. Dalam seminar ini ditekankan bahwa pemahaman yang benar tentang Paskah harus berlandaskan firman Tuhan. Studi Alkitab menjadi fondasi utama dalam memahami karya keselamatan Yesus Kristus.
  2. Kisah Perjalanan ke Emaus sebagai Ilustrasi
    Dalam Lukas 24:25-27, dua murid yang berjalan ke Emaus awalnya tidak memahami makna kematian dan kebangkitan Yesus. Namun, Yesus sendiri membuka pikiran mereka dengan menjelaskan seluruh Kitab Suci tentang diri-Nya. Ini menunjukkan bahwa tanpa pemahaman yang benar dari Alkitab, makna Paskah bisa menjadi kabur atau bahkan salah diinterpretasikan.
  3. Metode Studi Alkitab yang Bisa Digunakan
    Terdapat berbagai metode yang dapat membantu dalam menggali firman Tuhan. Salah satunya adalah metode BaDeNo (Baca, Dengar, Nonton) yang memungkinkan seseorang untuk mempelajari Alkitab secara interaktif dengan menggunakan teks, audio, dan video. Selain itu, metode OIA (Observasi, Interpretasi, Aplikasi) juga dapat membantu dalam memahami dan menerapkan firman Tuhan dengan lebih mendalam.
  4. Pemanfaatan Teknologi dalam Studi Alkitab
    Di era digital ini, banyak alat yang dapat mendukung studi Alkitab, seperti aplikasi Alkitab, situs web berbasis studi Alkitab, dan platform multimedia. Yayasan Lembaga SABDA menyediakan berbagai sumber daya digital yang dapat membantu individu dan komunitas dalam menggali firman Tuhan secara lebih efektif.
  5. Paskah yang Alkitabiah dan Kreatif
    Sering kali, perayaan Paskah hanya berfokus pada kegiatan-kegiatan menarik, terutama bagi anak-anak, tanpa menekankan pemahaman firman Tuhan yang mendalam. Oleh karena itu, seminar ini mendorong peserta untuk memastikan bahwa setiap perayaan Paskah tetap berpusat pada Alkitab, dengan tetap memanfaatkan cara-cara kreatif untuk menyampaikannya.

Sesi 2: Storytelling Paskah

  1. Pentingnya Storytelling dalam Mengajarkan Paskah
    Storytelling (menceritakan kisah) merupakan metode yang sangat efektif untuk menyampaikan kebenaran firman Tuhan, terutama kepada anak-anak. Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, banyak ajaran Allah yang disampaikan melalui cerita, baik dalam bentuk kisah sejarah, perumpamaan, maupun pengajaran langsung.
  2. Tradisi Paskah dari Perjanjian Lama hingga Masa Kini
    Paskah pertama kali dirayakan oleh bangsa Israel sebagai peringatan keluarnya mereka dari perbudakan Mesir. Dalam Perjanjian Baru, Paskah dimaknai sebagai penggenapan janji Allah melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Namun, seiring berjalannya waktu, makna Paskah dalam beberapa tradisi modern sering kali bergeser, lebih banyak berfokus pada perayaan lahiriah seperti telur Paskah dan festival, dibandingkan dengan karya keselamatan Kristus.
  3. Fakta Kematian dan Kebangkitan Yesus
    Yesus benar-benar mati dan bangkit, dan ini didukung oleh banyak saksi mata, termasuk para murid, para perempuan yang pertama kali menemukan kubur kosong, dan lebih dari 500 orang yang melihat-Nya setelah kebangkitan. Fakta ini menjadi inti dari iman Kristen, karena tanpa kebangkitan, iman kita akan sia-sia (1 Korintus 15:14).
  4. Teknik Storytelling yang Efektif
    Storytelling harus dilakukan dengan cara yang menarik dan sesuai dengan karakteristik pendengar. Beberapa teknik yang dapat digunakan antara lain:
    • Menggunakan alat peraga seperti gambar, boneka, atau multimedia.
    • Menceritakan kisah dengan ekspresi yang kuat untuk membangun suasana.
    • Menggunakan pertanyaan interaktif untuk melibatkan pendengar.
    • Menyampaikan cerita dengan bahasa yang mudah dipahami sesuai usia pendengar.
  5. Menggunakan Storytelling untuk Mengembalikan Makna Paskah yang Sejati
  6. Karena banyak tradisi modern yang membuat makna Paskah menjadi kabur, storytelling dapat digunakan sebagai alat untuk mengajarkan kembali esensi sejati dari Paskah. Dengan menyampaikan kisah Paskah secara Alkitabiah, kita dapat menanamkan pemahaman yang benar kepada anak-anak, jemaat, dan masyarakat luas.

Kesimpulan

Seminar Go Paskah: Study Bible dan Storytelling memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana Paskah seharusnya dipahami dan diajarkan. Seminar ini mengajak peserta untuk merenungkan kembali apakah cara mereka memahami dan mengajarkan Paskah sudah benar-benar sesuai dengan firman Tuhan. Dengan kombinasi studi Alkitab yang mendalam dan storytelling yang efektif, kita dapat memastikan bahwa Paskah bukan hanya sekadar perayaan tahunan, tetapi menjadi momen spiritual yang memperkuat iman dan membawa orang lebih dekat kepada Kristus.

  1. Mengapa studi Alkitab menjadi dasar yang penting dalam memahami dan mengajarkan Paskah?
  2. Bagaimana kisah perjalanan ke Emaus (Lukas 24:25-27) dapat menginspirasi kita dalam memahami makna sejati Paskah?
  3. Apa saja perbedaan utama antara perayaan Paskah yang diajarkan dalam Alkitab dan tradisi Paskah modern?
  4. Bagaimana kita dapat menggunakan storytelling untuk menyampaikan kisah Paskah secara lebih efektif kepada anak-anak dan generasi muda?
  5. Bagaimana pemanfaatan teknologi dapat membantu dalam studi Alkitab dan memperdalam pemahaman kita tentang Paskah?
  6. Apa saja tantangan terbesar dalam menyampaikan pesan Paskah kepada generasi muda di era digital ini, dan bagaimana cara mengatasinya?
  7. Bagaimana cara memastikan bahwa setiap kegiatan Paskah yang kita lakukan tetap berpusat pada Kristus dan bukan hanya sekadar perayaan?
  8. Mengapa fakta kebangkitan Yesus menjadi inti dari iman Kristen, dan bagaimana kita dapat meyakinkan orang lain tentang kebenaran ini?
  9. Bagaimana cara kita menerapkan makna Paskah dalam kehidupan sehari-hari, baik secara pribadi maupun dalam komunitas?
  10. Bagaimana storytelling dapat membantu kita bukan hanya memahami Paskah, tetapi juga menggunakannya sebagai alat untuk bermisi dan membagikan Injil kepada orang lain?

Paskah yang Alkitabiah: Kembali ke Makna Sejati

Paskah adalah momen penting dalam iman Kristen, tetapi sering kali maknanya tersamarkan oleh tradisi dan perayaan yang lebih menonjolkan simbol-simbol seperti telur dan festival. Padahal, inti dari Paskah adalah kematian dan kebangkitan Yesus Kristus sebagai penggenapan rencana keselamatan Allah bagi manusia.

Dalam Perjanjian Lama, Paskah pertama kali diperintahkan Allah kepada bangsa Israel sebagai peringatan pembebasan dari perbudakan Mesir. Darah anak domba yang dioleskan pada tiang pintu melindungi mereka dari tulah kematian. Hal ini adalah gambaran profetik tentang Yesus, Anak Domba Allah, yang darah-Nya dicurahkan untuk menyelamatkan manusia dari perbudakan dosa.

Dalam Perjanjian Baru, Yesus merayakan Paskah terakhir-Nya bersama murid-murid dalam Perjamuan Kudus, lalu menyerahkan diri-Nya untuk disalibkan. Kebangkitan-Nya membuktikan kemenangan atas dosa dan maut, menjadi inti dari iman Kristen. Seperti yang terjadi dalam kisah perjalanan ke Emaus (Lukas 24:13-35), banyak orang gagal memahami makna sejati Paskah sampai firman Tuhan membuka hati dan pikiran mereka. Yesus sendiri menegaskan bahwa untuk memahami Paskah dengan benar, kita harus kembali kepada Kitab Suci.

Untuk memastikan bahwa makna Paskah tidak hilang, kita perlu menggali firman Tuhan secara mendalam melalui studi Alkitab. Metode seperti BaDeNo (Baca, Dengar, Nonton) serta alat-alat digital dapat membantu kita memahami Paskah secara sistematis dan relevan dengan era digital. Selain itu, storytelling menjadi alat efektif dalam mengajarkan Paskah, terutama kepada anak-anak, dengan cara yang menarik dan mudah dipahami.

Merayakan Paskah bukan hanya tentang memahami sejarahnya, tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan. Paskah mengingatkan kita untuk hidup dalam kasih Kristus, membagikan kabar baik kebangkitan-Nya, dan meninggalkan dosa untuk hidup dalam kekudusan.

Paskah bukan sekadar perayaan tahunan, tetapi sebuah panggilan untuk mengalami dan membagikan kasih dan kemenangan Kristus. Seperti dua murid di Emaus yang hatinya berkobar setelah Yesus membuka Kitab Suci kepada mereka, marilah kita juga membiarkan firman Tuhan menghidupkan iman kita dan membawa berita kebangkitan kepada dunia.

Selamat merayakan Paskah dengan makna yang sejati!

Judul:"Hati yang Berkobar untuk Paskah"

Ayat:"Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?" (Lukas 24:32)

Pernahkah Anda merasa bahwa Paskah hanya sekadar perayaan tahunan? Murid-murid di jalan ke Emaus juga merasa bingung dan kecewa, hingga Yesus sendiri menjelaskan kepada mereka makna sejati dari Kitab Suci. Saat itulah hati mereka berkobar!

Bagaimana dengan kita? Apakah kita hanya mengikuti tradisi, atau benar-benar memahami arti Paskah? Saatnya kita kembali ke firman Tuhan, belajar dengan tekun, dan membiarkan Roh Kudus membakar hati kita dengan kebenaran-Nya.

Refleksi:
✔ Apakah saya sudah memahami makna sejati Paskah?
✔ Bagaimana saya bisa membagikan kabar baik ini kepada orang lain?
✔ Apa langkah nyata yang dapat saya lakukan untuk lebih dekat kepada Tuhan dalam masa Paskah ini?

Doa:
"Tuhan Yesus, terima kasih untuk pengorbanan-Mu di kayu salib dan kemenangan-Mu atas maut. Bantu aku untuk tidak hanya merayakan Paskah secara lahiriah, tetapi juga menghidupi kebenaran-Nya setiap hari. Biarlah firman-Mu membakar hatiku seperti yang terjadi pada murid-murid di Emaus. Mampukan aku untuk membagikan kasih dan kabar baik ini kepada orang lain. Amin."